Jangan Makan Kue Sembarangan, Pabrik Kue Ini Pakai Telur Busuk!

Perbedaan telur yang baik dan yang busuk

Semua pasti sudah tahu dong kue itu bagian yang penting dalam proses pembuatan kue? Memang benar kalau telur itu salah satu unsur terpenting dalam pembuatan kue. Fungsinya banyak juga mulai dari membuat rasa yang menjadi enak dan gurih bisa juga untuk mempercantik penampilan si kue ini.

Sayangnya telur itu tidak murah, mengingat kalau harga telur itu selalu naik, para pembuat kue terkadang dibuat pusing oleh perihal tersebut, baik yang beroprasi di rumah maupun dalam sekala yang sudah besar yaitu pabrik. Akhirnya mereka juga mencari cara agar biaya pembelian telur berkurang, ada yang dengan cara yang bersih serta jujur juga ada yang dengan cara yang kotor.

Salah satu cara kotor yang dilakukan di pabrik kue 'Rejeki' di Desa Tukum, Kecamatan Tekung, Lumajang. Hal ini menjadi mengerikan karena pabrik ini menggunakan telur busuk dalam pembuatan kue.

Kue bidaran

Asal dari penggerebekan pabrik ini berawal dari laporan masyarakat setempat. Pabrik itu juga tidak memiliki izin baik dari Dinas Kesehatan maupun Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sudah sangat jelas telur ini sangat tidak disarankan untuk dikonsumsi karena sangat berbahaya bagi kesehatan.

Telur tersebut didapat si pelaku dari seorang warga Probolinggo dengan harga yang sangat murah yaitu Rp 300 saja per butirnya. Sedangkan kalau kamu membeli telur di pasar seharga Rp 1.000 per butirnya. Dalam jangka waktu satu hari saja pabrik ini bisa menggunakan 1.000 butir telur busuk untuk memproduksi kue bidaran.




"Anggota kami Ditreskrium menerima informasi bahwa di Desa Tukum Lumajang ada kegiatan produksi makanan tidak layak. Kami cek dan ditemukan pembuatan kue yang diberi merk Garuda menggunakan campuran telur gagal menetas dan tidak layak dan kegiatan ini sudah sejak 2014 lalu," papar Direskrimum Polda Jatim Kombes Pitra Ratulangi, Selasa 7 Januari 2020.

Alasan pabrik ini menggunakan telur busuk dikarenakan harga jauh lebih murah daripada telur yang dijual di pasaran. Mereka memasarkan produknya ke wilayah Lumajang, Jember dan Probolinggo. "Menggunakan telur ini karena sangat murah. Telur busuk dari warga Probolinggo. Untuk peredaran kue bidaran ini ke daerah Lumajang, Probolinggo, dan Jember," ujar Imam Syafi'i si pemilik pabrik kue.

Telur busuk yang digunakan untuk membuat kue

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang Bayu Wibowo mengatakan dampak buruk bagi kesehatan kalau kita mengkonsumsi kue bidaran akan beresiko sakit diare karena bakteri e-Coli di dalam telur busuk itu. "Dari sisi bahan pembuatan kue konsumen berisiko terkena bakteri e-coli dan berakibat diare setelah makan makanan ini," ujar Bayu.

Barang yang sudah diamankan oleh polisi yaitu berupa satu unit mobil boks yang berisi telur gagal tetas sebanyak 5.000 butir, 1.000 telur gagal tetas siap olah dan puluhan plastik kemasan kue bidaran siap edar. Pelaku akan di jerat dengan pasal 135 Undang Undang nomor 18 tahun 2012 tentang pangan dengan ancaman penjara paling lama selama dua tahun atau denda sebesar Rp 4 Milliar rupiah.



Sumber: Newsdetik